Prinsip kerja power steering







wpid-steering-power
Gambar 1- Rangkaian Power Steering (serambimata.files.wordpress.com)

Dalam mengemudikan kendaraan roda empat, kadang kita menemukan kendaraan yang mudah untuk dikendarai  dan ada juga yang sulit. Salah satu faktornya adalah dari sistem kemudi . Pada kendaraan konvensional, sering kita jumpai suatu kendaraan masih menggunakan sistem kemudi manual steering system yang sangat berat sekali untuk membelokkan roda kemudinya sehingga membuat pengemudi cepat lelah. Namun pada kendaraan modern sekarang, hampir semua kendaraan roda empat mudah untuk dibelokkan. Pa da kesempatan ini, kita akan membahas tentang prinsip kerja power steering yang dapat membuat kendaraan dengan mudah untuk dibelokkan.

Definisi Power Steering System

Power Steering System merupakan sistem kemudi yang dapat mengurangi usaha dari pengemudi untuk mengendalikan kemudi kendaraan dengan menyediakan tenaga tambahan dari luar tenaga pengemudi. Penggunaan power steering dapat meningkatkan kemampuan kemudi dari semua poin, namun tidak banyak mobil yang menggunakan power steering sebagai instalasi stAndarnya. Power steering system dapat digunakan baik pada rack-and-pinion maupun sistem kemudi konvensional. Secara normal power steering menggunakan tenaga dari mesin untuk mem-pompa sistem hidrolik yang nantinya akan memberikan tenaga tambahan dalam mengemudikan kemudi.
Secara garis besar,  power steering terdapat dua jenis, yaitu jenis stAndard dan jenis PPS (progressive power steering). Dan kedua jenis ini sama-sama memiliki sebuah sistem recirculating ball dan hydraulic control valve tipe rotari.

Jenis PPS (progressive power steering)

Kecepatan kendaraan akan dideteksi oleh sebuah sensor kecepatan dan tekanan fluida yang menggerakkan piston secara bervariasi. Ketika kendaraan berhenti atau bergerak dalam kecepatan rendah, mka tekanan fluida akan meningkat untuk mengakomodasi kebutuhan daya untuk kemudinya. Pada saat kecepatan tinggi, tekanan fluida akan berkurang untuk mengakomodasi kebutuhan kemudi dan menyesuaikan dari respon roda kemudi sehingga lebih stabil.
pps
Gambar 2- StAndar Power Steering dan PPS (personal.utulsa.edu)

KOMPONEN POWER STEERING

Vane Pump

Bagian utama dari vane pump, seperti: cam ring, rotor, vane dan flow control valve merupakan komponen yang memiliki tingkat presisi yang tinggi dan harus dikerjakan secara hati-hati. Hal ini dikarenakan pompa ini menghasilkan fluida bertekanan sangat tinggi. O-ring digunakan untuk membentuk lapisan sea dalam mencegah kebocoran pada sambungan tiap bagiannya. Ketika pada perakitan ulang, selalu digunakan O-ring yang baru. Di dalam flow control valve (katup pengatur aliran), terdapat sebuah relief valve (katup pembebas) yang mengatur tekanan maksimum dari pompa. Jumlah dari tekanan maksimum ini sangat penting. jika terlalu rAndah maka akan terjadi kehilangan daya dalam membantu penambahan daya pada kemudi dan jika terlalu tinggi maka merusak relief valve.
http://www.corken.com
Gambar 3- Vane Pump (www.corken.com)

Steering Gear Housing

Merupakan tempat dimana terdapat roda gigi kemudi
www.allcarhelp.com
Gambar 4- Steering Gear Housing (www.allcarhelp.com)

Power Cylinder

Merupakan tempat piston bekerja menggerakkan roda gigi kemudi. Power Cylinder merupakan sebuah silinder mekanik yang mengandung sebuah piston internal yang terhubung dengan sebuah output rod. Power Cylinder ditempatkan pada steering linkage, biasanya terletak pada tengah-tengah dari relay rod. Kemudian Cylinder output diletakkan pada rangka kendaraan, biasanya melalui sebuah double bushing. Fluida hidrolik memasuki power piston melalui high pressure hoses dari valve.
www.hemmings.com
Gambar 5- Power Cylinder (www.hemmings.com)

Rotary Control Valve

Kebanyakan power steering gear menggunakan rotary valve mirip seperti yang digunakan dalam rack and pinion power steering. Rotary control valve merupakan komponen yang berfungsi untuk mangatur arah aliran fluida dari pompa.
www.dezurik.com
Gambar 6- Rotary Control Valve (www.dezurik.com)

 sumber:insinyoer.com

0 komentar: